hentam dari hati yang mengantuk daa...

aku haya pemuja bunga di taman larangan, didekati dihukum, disentuh dipancung..
aku tidak bisa melihat walau sepintas kewujudan bunga di taman larangan, aku hanya mampu mencium haruman yang dibaa oleh hembusan angin.
dari haruman itu, aku pintal angan-angan agar ia setinggi gunung, yang mungkin ku daki dan bisa memandangmu dari atas, mungin jauh, tapi cukup untukku...
kalau tidak, mungkin aku bisa merobohkan enau yang memagaimu, agar aku tidak terkena duri disaat aku mendekatimu, ungkin bisa, tapi aku tidak sanggup merobohkan kesempurnaanmu, biarpun ianya hanya hiasan cuma..
mereka yang memujamu sering mengatakan kau bukan seperti bunga biasa, punya egomu tersendiri punya batas yang menyekat haluanmu, punya penjaga yang memerhati gerak tarimu...
lantas aku terfikir, tidak bsan kah kau wahai bunga, sunyi tanpa kawan, keseorangan tanpa teman?? ya, kau dijaga dengan rapi, tapi kemana kenikmatan hidupmu??
mungkin aku pengemismu bunga, tapi aku pasti, aku adalah manusia kayangan yang akan mengeretmu mengenali dunia, yang akan membuatkan kau keluar dari kepompong hidupmu yang sadis...
pujangga bermadah, bunga mengharapkan kumbang, tapi aku bukan kumbang, dan kau bukn bunga sebegitu, kau bunga ditaman larangan, dan aku manusia kerdil yang ingin berkongsi rasa denganmu...
mungkin tiada yang mengerti, tapi ianya sesuatu yang benar, aku mencari sesuatu yang tak pasti, aku mencari sesuatu yang kabur... aku bukan bermadah tentang si bunga-si kumbang, tetapi aku mencari sesutu yang mungkin sukar, tetapi bernilai...berbicara tentngnya, aku sering tak sehaluan, tapi aku asyik mematahkan setiap kata-kata pujangga